Sabtu, 31 Mei 2008

Contoh AJaX

taken from: diskusiweb.com

".. Google Suggest and Google Maps are two examples of a new approach to web applications that we at Adaptive Path have been calling Ajax. The name is shorthand for Asynchronous JavaScript + XML .."

http://www.adaptivepath.com/publications/essays/archives/000385.php

AJaX disebut pertama kali oleh James Garrett pada februari 2005 saat mengomentari layanan Google Suggest dan Google Maps. Di Adaptive Path, tempat James bernaung, teknologi yang dipakai layanan Google tersebut disebutnya dengan AJaX, kira-kira adalah kependekan dari Asynchronous Javascript and XML. AJaX adalah bagaimana James dan filosofinya menamai tekniknya itu. Kepopuleran teknik AJaX ini mendorong munculnya teknik-teknik pelengkapnya (framework), seperti xajax, injax, pajax, bajax, nglunjax, nanjax, nurun, kojax, kopajax, rujax dan teman-teman sekolahnya yang lain.

Jauh sebelum James dan AJaX nya, Microsoft mengawali teknologi agar aplikasi desktopnya dapat berkomunikasi dengan web dan demikian sebaliknya. Sebuah API (komponen/toolkit) untuk web application developer pun diberikan, disebut XMLHTTP. Mozilla dan developer browser lainnya termasuk Microsoft MASING-MASING kemudian mengembangkan jenis API ini, yang kini dikenal umum sebagai XMLHttpRequest. Artikel paling tua yang saya tahu tentang XML HTTP Request object dibuat pada bulan april 2002.

Jadi apakah AJaX ini? AJaX adalah teknik mendayagunakan API. Umumnya teknik AJaX ini unggul dibanding RIA tools lain karena dukungan cross-browser dan mempunyai kelengkapan metode request seperti put, head, delete, post, get, xml data, dll.Karena berbahan dasar API, setiap browser tidak dapat dipastikan mempunyai API yang mana, dan juga tidak bisa digeneralisir behaviour dari masing-masing API.

Tidak ada komentar: